Kamis, 28 Oktober 2010

Rasulullah Saw, Idolaku & Kalian

Assalamu'alaikum.

Diriwayatkan didalam Shohih Bukhori, ketika Abu Hurairah ra wa ardhoh, sudah lama tidak makan dan lapar, mencari kepada Abu Bakar As-Sidiq ra, bertamu tidak mendapatkan apa-apa, datang kepada Umar ra, belum dapat jawaban apa-apa dan belum dapat makanan, Rasul jumpa dengannya, Rasul melihat wajah Abu Hurairah, senyum, tahu, lapar engkau ini wahai Abu Hurairah, Rasul memanggilnya dengan ucapan yang akrab, yaitu ya Abahir, disingkat oleh Rasul, jadi Rasulullah juga suka menyingkat nama, kalau kita misalnya nama Budi, Rasul panggil Bud begitu, dengan ucapan akrab, menunjukkan betapa akrabnya sang Nabi dengan Abu Hurairah, seraya berkata; (tidak mengatakan); ya Abu Hurairah, beliau berkata: ya Abahir, “singkat saja”, ikut denganku, 

Maka Abu Hurairah berkata; aku ikut dengannya, sampai lagi kerumah beliau, memang dari rumah beliau, sampai kerumah beliau diizinkan masuk, Rasul lihat ada satu bejana susu, tanya pada istri beliau; ini dari mana bejana susu? tadi tamu datang bawakan untukmu, Rasul melihat wajah Abu Hurairah ra, wajah orang yang sudah menahan lapar dan melihat bejana susu, Rasul berkata ; ya Abahir, panggilan singkat lagi, kita punya ahlu suffah ada berapa orang disebelah? Sebelah rumah Rasul itu Masjid Nabawi, disitu tinggal ahlu suffah, ahlu suffah itu orang yang tidak punya keluarga, tidak punya kerjaan, tidak punya apa-apa, sebatang kara tinggal masjid, yang menafkahinya Rasul SAW, makan kalau ada makanan, tidak makan kalau tidak ada makanan, dan mereka belajar bersama Rasul, Abu Hurairah menjaga mereka, coba lihat ahlu suffah sudah pada makan belum? Belum ya Rasulullah, panggil kesini! 

Abu Hurairah yang meriwayatkan hadits ini berkata dalam hatinya; masya Allah, ahlu suffah bukan satu orang, ini bejana cuma segitu, kira-kira begitu” kalau aku ini lemah, akhirnya nanti aku tidak bisa diperintah oleh Rasul, kalau Rasulullah suruh apa-apa, aku tidak mampu karena aku lemah, karena lapar, meskinya aku dulu minum bejana itu, ini riwayat Shohih Bukhori, Abu Hurairah mengatakan demikian, maka ia memanggil ahlu suffah, maka Rasul SAW terus memberi tarbiyah kepada Abu Hurairah untuk mendahulukan orang lain, Rasul berkata; ya Abahir (nama ringkas lagi) Abahir, ini bejana bagikan pada mereka! Rasul tidak langsung berikan kepada ahlu suffah, Abu Hurairah yang disuruh bagi, Rasul tahu ini yang paling mau terhadap air susu ini, Rasul bilang; engkau yang bagi, 

Abu Hurairah membagikan kepada orang pertama, orang pertama minum sampai puas, dikembalikan lagi pada Abu Hurairah, Abu Hurairah berikan pada orang kedua, terus sampai selesai, semua ahlu suffah sudah minum, Abu Hurairah kembalikan kepada Rasul, Rasul pegang bejana, beliau berkata; sekarang tinggal aku dan engkau wahai Abahir, senang lihat akhlak Nabi Muhammad SAW, isyrob ya abahir! sekarang engkau minum! ya Rasulullah, tidak, isyrob ya abahir! minum! Abu Hurairah tahu ini perintah, perintah Rasul kalau tidak dilakukan dosa besar, maka diminumlah, selesai, minum lagi Abu Hurairah ! minum lagi, minum lagi ! hingga ia berkata; cukup ya Rasulullah tidak ada tempat lagi, baru Rasulullah SAW minum, orang yang terakhir minum, dari semua orang yang lapar dan susah, SAW wa barak’alaih, 

Demikian indahnya Nabi kita Muhammad SAW, dan beliau memberi didikan kepada Abu Hurairah, justru disaat kesusahan itu, perhatikan juga orang lain, orang lain dulu sudah selesai, baru orang yang dekat dengan Rasul, baru Rasul SAW, demikian semulia-mulia pemimpin, semulia-mulia panutan sayyidina Muhammad SAW wa barak’alaih wa ‘ala alih.

Rasul SAW adalah sosok yang paling indah, doa-doa beliau seindah-indah doa, sehingga diriwayatkan didalam Shohih Bukhori, doa yang paling banyak diucapkan oleh Rasul adalah: “ aatina fiddunia hasanah wa fil-aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaabannaar” ini “aktsaruddu’a” Nabi SAW, ini doa Nabi SAW yang paling banyak dan paling sering beliau sebut,apa? Robbii kebahagiaan di dunia, kebahagiaan di akhirat dan lepaskan dari siksa neraka” demikian indahnya akhlak, Nabiyyuna Muhammad SAW, demikian indahnya jiwa dan tuntunan beliau SAW wa barak’alaihi wa ‘ala alih. 

Wassalam.

Senin, 25 Oktober 2010

Rasulullah Saw Mencintai Pemuda.

Assalamu'alaikum.

(Tausyaih Habib Munzir al Musawa)

Rasul Saw bersabda “saat pertama kali risalahku bangkit, pemuda yang membantuku menegakkan risalah dan orang – orang yang tua meninggalkanku dan mendustakanku.”

Pemuda yang tumbuh didalam ibadah kepada Allah. Yang masih muda rajin ibadahnya, mulai dari usia muda sudah banyak ibadah. Siapa mereka? diantaranya kita. Oleh sebab itu Guru Mulia kita Alhamdulillah 2X hadir di majelis kita. Malam selasa di MONAS beliau hadir, malam minggu tidak ada jadwalnya diajukan beliau mau hadir lagi. Kenapa? Karena Pemuda. Karena Rasul saw bersabda “saat pertama kali risalahku bangkit, pemuda yang membantuku menegakkan risalah dan orang – orang yang tua meninggalkanku dan mendustakanku”. Agama ini bangkit dengan kebangkitan pemuda, kemerdekaan negara ini didapatkan dengan pemuda. Demikian hadirin – hadirat, dan juga kemajuan Islam ini akan muncul dengan kebangkitan pemuda yang ingin membenahi wilayahnya sendiri.

“Innallaha laa yughayyiru maa biqaumim hattaa yughayyiru maa bi anfusihim” QS. Ar-Ra’d : 11 (Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka sendiri yang mau merubahnya). Itu sebagian orang mengatakan “ya sudah kalau ia sudah tidak mau merubah dirinya, Allah tidak akan merubah suatu kaum”. (Tidak demikian), Justru ini janji Allah. Kalau suatu kaum ada diantara mereka yang ingin merubah dirinya, merubah kaumnya menjadi baik, maka Allah yang akan merubah kaum itu menjadi baik. Karena Allah berkata “Aku tidak akan merubah suatu kaum sampai mereka sendiri yang merubah dirinya”. Berarti jika ada yang ingin diantara mereka merubah keadaan kaumnya, Allah yang akan merubahnya.

Saudara/i ku yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika salah seorang pemuda keluar terburu – buru setelah wudhu masuk kedalam shaf shalat. Salah seorang sahabat berkata “law ra'aahu Rasulallah La ahabbahu”, pemuda seperti ini kalau Rasulullah melihatnya akan mencintainya. Karena Rasul saw saat itu telah wafat. Menunjukkan apa? pemuda ini, hanya wudhu lantas buru – buru masuk kedalam shaf shalat. Para sahabat pada saat jamaah pertama sudah melakukan shalat, jamaah kedua datang, pemuda ini setelah wudhu terburu – buru masuk ke shaf untuk ikut shalat berjamaah. Berkatalah salah seorang sahabat yaitu Abdullah Ibn Umar “kalau Rasulullah melihat ini, pasti Rasulullah mencintainya”. Rasul itu menyukai pemuda, Rasulullah itu mencintai pemuda.

Saudara/i ku yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah Swt membenahi kita semua, khususnya yang dari Jakarta ini dan di seluruh wilayah Barat dan Timur dengan kebangkitan pemuda yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, memuliakan Nabi Muhammad Saw.

Amiin Allahumma Amiin.

Wassalam

Kemuliaan Membaca Surat Al Ikhlas. (Bagian 1)

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa 
Sunday, 24 October 2010


Kemuliaan Membaca Surat Al Ikhlas
Senin, 18 Oktober 2010


عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ: "قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ" وَيُرَدِّدُهَا، فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ لَهُ ذَلِكَ ، وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ اْلقُرْآنِ

( صحيح البخاري )

Dari Abi Sa'id Al Khudriy ra : "Sungguh Seseorang mendengar sahabatnya membaca Qul Huwallahu Ahad (Surat Al Ikhlas), dan mengulang-ulangnya di malam hari, maka ketika pagi harinya ia datang kepada Nabi saw dan menceritakan itu, maka Rasulu saw bersabda : "Demi Diriku yang berada dalam Genggaman Allah swt (sumpah) sungguh Surat Al Ikhlas menyamai sepertiga Alqur'an." (Shahih Bukhari)

ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلله الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْمُنَاسَبَةِ الْعَظِيْمَةِ

Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Suci melimpahkan keluhuran sepanjang waktu dan zaman, melimpahkan kebahagiaan dan membagikan kepada hamba-hamba-Nya yang taat dan yang tidak taat, anugerah kenikmatan bagi hamba-Nya yang tidak taat merupakan bukti cinta dan kasih sayang Allah yang diperkenalkan bagi hamba yang taat, betapa baiknya Sang Maha Pemberi yang tetap memberi pada hamba-Nya yang tidak taat, sebagai isyarat ilahiyyah pada setiap siang dan malam kita yang melihat kenikmatan berlimpah juga Allah berikan pada hamba yang tidak taat, maka janganlah cemburu pada pemberian-Nya karena pemberian itu fana namun ingatlah pada cinta dan kelembutan-Nya walaupun kepada yang tidak taat pada-Nya. Namun Sang Maha Raja alam semesta menawarkan pengampunan, kasih sayang dan anugerah yang abadi, cahaya terindah sepanjang waktu dan zaman, yang menerangi dan memperindah kehidupan di dunia dan di akhirah kelak, terbitnya cahaya keindahan Ilahi untuk menuntun hamba kepada keindahan yang hakiki, menuntun hamba pada keindahan dunia dan akhirah, terang benderang sanubarinya dengan cahaya keindahan Allah, bergetar hatinya dengan cahaya kewibawaan Allah dan hari-harinya penuh dengan keindahan dunia dan akhirah. Ketahuilah cahaya ciptaan Allah itulah yang menjadi cahaya keindahan dunia dan akhirah. Dan menjadi cahaya keindahan dunia dan akhirah bagi yang mengikutinya pula, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

(آل عمران :26 )

"Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." ( QS. Ali Imran: 26 )

Allah Maha mampu menjadikan orang yang berbicara menjadi tidak bisa berbicara, dan orang yang bisa berjalan Allah mampu menjadikannya tidak bisa beridiri apalagi berjalan, dan Allah Maha mampu mencabut penglihatan orang yang bisa melihat hingga ia tidak bisa lagi melihat. Allah juga Maha Mampu mencabut keimanan seorang hamba sehingga tidak pernah melihat keluhuran sebagai sesuatu yang luhur, dan Allah mampu pula mencabut musibah dari hamba yang dikehendakinya, Allah Maha Mampu mencabut segenap dosa dari hamba-hamba-Nya, Allah Maha Mampu mencabut kemurkaan pada hamba-Nya dan menggantikan dengan cinta-Nya, dan kesemua itu kembali pada satu nama " Ya Allah ".

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Yang hadir di majelis dan yang mendengarkan atau menyaksikan di streaming website Majelis Rasulullah di barat dan timur, di malam hari yang luhur ini kita diseru pula dalam keluhuran dan memang sesungguhnya setiap kehidupan kita adalah seruan keluhuran Allah, siang dan malam adalah panggilan Allah untuk kita mendekat kepada-Nya, setiap nafas kita adalah panggilan Allah agar kita mendekat, dan semua apapun dari perbedaan bentuk, sifat, dan warna yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan hakikatnya adalah panggilan kelembutan Allah kepada kita untuk mendekat kepada pencipta ini semua, Yang mencipta kita dari tiada kemudian mewafatkan kita dan membangkitkan kita untuk berjumpa dengan-Nya, sebagaimana firman-Nya:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

(آل عمران: 133)

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa" ( QS. Ali Imran:133 )

Siapa yang menyampaikan hal ini? Yang menyampaikannya adalah yang kita selalu berbuat salah dan dosa kepada-Nya, Dialah Yang berfirman : " bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa". Dijanjikan bagi hamba-Nya yang bertakwa, semoga tidak satu pun dari kita yang disini kecuali dikumpulkan oleh Allah dalam golongan hamba yang bertakwa, wafat dalam puncak ketakwaan dan berkumpul di dunia dan akhirah bersama Ahlu takwa, amin allahumma amin.

Kemuliaan Membaca Surat Al Ikhlas. (Bagian 2)

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

(آل عمران :185)

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (QS. Ali Imran: 185)

Kalimat ini cukup untuk mengingatkan kita dan menyadarkan kita dari segala kebutaan, kebingungan, kerisauan dalam segala permasalahan di dunia. Dan juga ayat ini sudah cukup untuk membuat kita jauh dari kufur nikmat, maka ayat ini menjadi obat bagi orang yang dilimpahi kenikmatan atau orang yang sedang dalam kesusahan. Semua yang hidup pasti akan merasakan kematian, aku dan kalian pasti merasakannya karena itu adalah janji Allah subhanahu wata'ala. Kelak Allah akan memberikan balasan atas amal baik dan buruk, barangsiapa yang disingkirkan dan dijauhkan oleh Allah dari api neraka dan dimasukkan ke surga sungguh dia adalah orang yang beruntung, dan tiadalah kehidupan dunia kecuali hanyalah permainan saja. Yang mulia di dunia belum tentu mulia di akhirah, yang hina di dunia belum tentu hina di akhirah. Kehidupan dunia hanyalah sementara sedangkan kehidupan akhirat abadi. Hadirin hadirat, jika engkau dalam kesedihan, ingatlah bahwa kesedihanmu itu tidaklah abadi. Dan jika engkau dalam kenikmatan sadarlah bahwa kenikmatanmu itu tidaklah kekal. Yang Maha Kekal menanti tuntunan dan amal-amal yang kekal, yang dibawa oleh sang pembawa tunutunan dari Sang Maha Kekal, yang diutus oleh Yang Maha kekal untuk membawa kenikmatan yang kekal, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana sabda beliau diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :

وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللهُ يُعْطِيْ

" Sungguh aku yang membagi-bagikan dan Allah Yang Maha Memberi "

Ingatlah bahwa pembagian kenikmatan telah Allah pasrahkan kuncinya kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bagi yang mendambakan kenikmatan dunia dan akhirah, Allah telah menyampaikan kepada sang nabi seraya berkata :أَنَا قَاسِمٌ وَاللهُ يُعْطِيْ وَإِنَّمَا ( Aku yang membagikan dan Allah Yang Maha memberi). Dengan mengikuti tuntunan beliau shallallahu 'alaihi wasallam, dengan mencintainya dan berbakti kepadanya, maka itulah kunci kebahagiaan dan kenikmatan dunia dan akhirah, demikian janji sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw berkata bahwa segala sesuatu yang dibanggakan di dunia ini kesemunaya berasal dari hal yang hina. Pakaian termahal adalah sutera, padahal sutera hanyalah berasal dari liur ulat yang menjijikkan, minuman yang paling menyehatkan adalah susu, padahal itu hanyalah keluar dari hewan ternak, serta minuman yang paling manis adalah madu padahal ia hanyalah buatan serangga, dan perhiasan yang palin mahal adalah berlian padahal ia terbuat dari batu bara dari gunung berapi beribu-ribu tahun. Sungguh sesuatu yang berharga di muka bumi ini berasal dari kehinaan. Namun segala sesuatu yang tidak berharga di dunia bisa menjadi berharga jika mengikuti tuntunan dari yang paling berharga yaitu Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sebagaimana debu adalah sesuatu yang tidak berharga namun debu itu bisa menjadi saksi ketika kita melangkah menuju jalan Allah subhanahu wata'ala, sehingga membuat kaki yang melintasinya tidak akan terbakar oleh api neraka. Hadirin hadirat, debu itu diinjak dan ditendang namun ia bisa membuat kaki kita aman dari api neraka karena mengikuti tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Begitu juga makanan dan minuman, yang setelah dimakan dan diminum ia akan terbuang, namun makanan dan minuman itu akan menjadi kekal dan abadi jika mengikuti tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Sampailah kita pada hadits luhur ini, bahwa Allah subhanahu wata'ala menyampaikan surat mulia kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan hal ini selalu paling asyik diperbuat oleh orang-orang yang sangat cinta kepada Allah sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari bahwa seorang sahabat Rasulullah setiap malamnya membaca surah Al Ikhlas dan mengulang-ulangnya:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ، اللَّهُ الصَّمَدُ ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

( الإخلاص:1-4 )

" Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." ( QS. Al Ikhlas: 1-4)

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

( الإخلاص: 1)

" Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Tunggal" (QS. Al Ikhlas:1)
Allah Maha Tunggal, Maha Tunggal menciptakanku, Maha Tunggal meminjamiku setiap nafas, Maha Tunggal mewafatkanku, Maha Tunggal mengetahui jumlah nafasku, Maha Tunggal mengetahui setiap keadaan makhluknya, Maha Tunggal menciptakan matahari, bulan, daratan dan lautan, Maha Tunggal dari semua makhluknya, Maha Tunggal menguasai segala kewibawaan, Maha Tunggal menguasai segala keluhuran, Maha Tunggal menguasai cahaya kebenaran, dan Maha Tunggal melimpahkan cahaya kebahagiaan. Firman Allah subhanahu wata'ala:

اللَّهُ الصَّمَدُ

( الإخلاص: 2)

Berbeda dalam pendapat para ahli tafsir, dijelaskan di dalam tafsir Al Imam At Thabari, tafsir Al Imam Ibn Abbas dan tafir lainnya bahwa makna kalimat الصَّمَدُ diantaranya adalah : Yang paling sempurna kelembutan-Nya melebihi segala kelembutan, Yang paling sempurna kasih sayang-Nya melebihi segala kasih sayang, Yang paling sempurna anugerah-Nya melebihi segala anugerah. Dan dalam riwayat lainnya makna kalimat الصَّمَدُ adalah Yang berpijar dengan cahaya, dan dalam riwayat lainnya maknanya adalah Yang tidak membutuhkan makan dan minum. Dan firman Allah subhanahu wata'ala :

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

( الإخلاص:3-4 )

"Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia" ( QS. Al Ikhlas:3-4)

Oleh sebab itu ketika sayyidina Bilal ketika disiksa ia mengelurkan rinduannya kepada sang Maha Tunggal dengan kalimat أَحَدٌ, أَحَدٌ . Diriwayatkan dalam riwayat yang tsiqah (kuat) bahwa sayyidina Bilal tidak merasakan sakit saat ia disiksa, bahkan ia dalam kesejukan tanpa merasakan kepedihan atas siksaan yang diperbuat oleh kuffar quraisy karena ia dalam kelezatan menyebut nama Allah subhnahu wata'ala.

Kemuliaan Membaca Surat Al Ikhlas. (Bagian 3)

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Diriwayatkan pula dalam Shahih Al Bukhari bahwa Al Imam Masjid Quba' setelah membaca Al Fatihah selalu membaca surat Al Ikhlas kemudian dilanjutkan dengan surat yang lainnya, maka ia diprotes oleh makmumnya karena hal ini, maka sang imam berkata: "jika engkau masih menginginkan aku untuk menjadi imam, maka aku akan terus melakukan hal ini, jika tidak carilah imam yang lain", maka si makmum mengadukannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "wahai Rasulullah, tidak pernah engkau mengajarkan kepada kami untuk selalu membaca surat Al Ikhlas setelah Al Fatihah, namun imam itu melakukannya". Zaman sekarang hal seperti ini disebut sebagai bid'ah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada sang imam: "Mengapa engkau melakukan hal itu wahai imam masjid Quba, padahal aku tidak pernah mengajarkannya?", maka sang imam menjawab dengan singkat : إِنِّيْ أُحِبُّهَا (sungguh aku mencintai surat Al Ikhlas), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab : "cintamu pada surat Al Ikhlas membutamu masuk kedalam surga Allah". Karena mencintai kalimatt هُوَ اللهُ أَحَدٌ, Dialah (Allah) Yang Maha Tunggal, maka jadikanlah Dia tunggal di dalam jiwa kita di saat kita berdzikir kepada Allah, di saat kita shalat, di saat kita berdoa dan bermunajat, hilangkan semua nama dari hati kita kecuali nama اللهُ أَحَدٌ هُوَ. Jadikan nama itu menguasai jiwa dan sanubarimu melebihi segalanya, maka akan engkau lihat Allah menundukkan seluruh makhluknya kepadamu karena jiwamu telah tunduk kepada rahasia keluhuran هُوَ اللهُ أَحَدٌ .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Janganlah sampai kita terjebak dengan kejadian-kejadian yang yang tidak kita sukai, karena Allah subhanahu wata'ala telah memberi peringatan dengan firman-Nya:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

(البقرة :216 )

"Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah: 216)

Barangkali kita melihat suatu hal adalah baik untuk kita, padahal itu adalah bara api, seperti anak kecil yang ingin mendekati bara api itu yang dikiranya mainan belaka. Begitu pula anak kecil menjerit ketika melihat ibunya begitu jahat menusuk dan menyakitinya, padahal itu adalah obat yang disuntikkan kepadanya sebagai bentuk kasih sayang sang ibu. Oleh sebab itu di saat kita dalam kesusahan maka berhati-hatilah karena mungkin dibalik semua itu ada hikmah Ilahi yang lebih luhur jika kita syukuri kenikmatan yang ada walaupun sebagian kenikmatan hilang. Sebagaimana Allah sangat tidak tega kepada hamba-Nya terutama mereka yang mencintai sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Orang yang mencintai dan rindu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka ia dalam keamanan dan keselamatan.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Diriwayatkan oleh hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Qadhi 'Iyadh di dalam kitabnya "As Syifa" bahwa ketika sayyidina Anas bin Malik RA menziarahi seorang wanita yang telah wafat seorang putranya, dia adalah seorang wanita tua renta yang buta, dia hijrah dari Makkah Al Mukarramah ke Madinah Al Munawwarah bersama putranya, dan ia tidak mempunyai keluarga yang lain, karena keluarga yang lain berada di Makkah. Untuk makan saja dia harus disuapi oleh anaknya, dan segala kebutuhannya diurus oleh anaknya, kemudian anaknya wafat. Dan ketika para sahabat menjenguknya, diantaranya sayyidina Anas bin Malik, maka berkatalah wanita buta dan tua renta itu : " Benarkah anakku telah wafat?", sayyidina Anas bin Malik berkata: "Betul, namun engkau tenanglah karena anakmu sudah dimandikan dan dikafani, dan sebentar lagi akan dishalati kemudian dimakamkan", maka wanita itu menangis mengangkat tanganya dan berkata :

اَللّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّيْ هَاجَرْتُ إِلَيْكَ وَإِلَى نَبِيِّكَ فَلاَ تُحَمِّلْنِيْ هَذِهِ الْمُصِيْبَةَ

" Wahai Allah jika Engkau mengetahui bahwa aku hijrah kepada-Mu dan nabi-Mu, maka janganlah Engkau bebankan musibah ini kepadaku".

Dan belum selesai wanita itu berdoa maka anaknya bangun dan tidak lama kemudian anaknya kembali menyuapi ibunya. Demikian rahasia cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Demikian indahnya ketakwaan dan indahnya Allah subhanahu wata'ala. Diriwayatkan di dalam kitab 'Izhah Asraar Al Muqarrabin oleh As Sayyid Al Arif billah Al Imam Muhammad bin Abdullah bin Syech Al Aidarus Ba'alawy, bahwa ketika salah seorang rahib (ulama) di masa bani Israil telah menulis 860 kitab, dan karangannya sudah tersebar dimana-mana, dan ia pun gembira dengan amal baiknya, maka Allah wahyukan kepada nabi di zaman itu untuk menyampaikan pada rahib itu bahwa Allah belum ridha dengan apa yang telah dia lakukan, maka rahib itu terkejut ketika mendengar yang telah disampaikan oleh nabinya bahwa Allah belum ridha dengan amalannya. Maka ia pun melempar buku karangannya itu kemudian ia menyendiri saja di dalam goa untuk beribadah selama bertahun-tahun, lalu Allah kembali menyampaikan wahyu kepada nabi di zaman itu untuk menyampaikan kepada rahib bahwa Allah belum ridha dengan perbuatannya, maka ketika disampaikan kepada rahib itu ia berkata: "Lalu aku harus berbuat apa lagi, aku menulis ratusan kitab Allah belum meridhai, aku menyendiri untuk beribadah kepada-Nya Allah belum meridhaiku". Maka dalam keadaan risau dan bingung ia berjalan saja hingga sampailah ia di pasar ia membantu orang tua yang keberatan membawa beban, ia menciumi kepala anak yatim dan menyantuninya, maka Allah sampiakan wahyu kepada nabi di masa itu : "Katakan kepada hamba-Ku bahwa Aku telah ridha kepadanya". Apa yang menjadikan Allah ridha kepadanya? yaitu terjun ke masyarakat untuk membantu yang lemah dan susah, membantu para fuqara' dan anak-anak yatim, hal itu lah yang paling masyhur dari tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bukti dari rahasia keridhaan Ilahi yang terluhur. Demikian budi pekerti orang yang paling luhur dan paling diridhai Allah, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Kemuliaan Membaca Surat Al Ikhlas. (Bagian 4)

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiah, sekedar memberi kabar tadi pagi saya berkunjung ke Singapura, yang mana guru mulia kita Al Musnid Al Arif billah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh dari Kuala Lumpur menuju Singapura, dan saya hanya bertemu di airport saja kemudian saya kembali ke Jakarta. 

Dalam perjumpaan itu kebetulan saya diberi kesempatan oleh para jamaah di Singapura untuk berbicara 4 mata dengan guru mulia untuk membicarakan tentang perkembangan Majelis Rasulullah. Saya sampaikan bahwa Alhmadulillah jamaah semakin banyak dan semakin rindu berjumpa dengan beliau, dan beliau mengatakan insyaallah dalam waktu dekat saya akan berkunjung, insyaallah di bulan Muharram, mudah-mudahan acara kita sukses, amin. Lalu beliau juga menanyakan bagaimana kabar yang lainnya, maka saya sampaikan bahwa kita telah mengadakan pertemuan dengan kurang lebih 100 anggota milis di dunia maya untuk terus menyebarkan dan meneruskan dakwah di dunia maya. Maka beliau kaget dan gembira dan beliau berkata bahwa itu adalah hal yang sangat mulia dan luhur karena dunia maya penuh dengan kegelapan dan sangat sedikit para dai yang mau terjun ke dalamnya, dan sampaikan salam saya pada jamaah bahwa saya gembira dengan perkumpulan itu. 

Ada kejadian yang diceritakan oleh putra beliau, sebelum beliau tiba di bandara putra beliau sempat duduk dengan saya sebentar. Ketika beliau mengunjungi Denmark, wilayah yang konon sangat benci kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan menghina nabi Muhammad. Dan cara beliau bukanlah dengan kekerasan, beliau datangi tempat itu untuk dikenalkan siapa nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam itu. Namun justru tempat yang kita kenal sebgai tempat yang paling benci kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan banyak menghina nabi itu, tetapi saat guru mulia baru saja mendarat di bandara Denmark, disana sudah ada 300 orang muslimin yang menyambut beliau dengan pembacaan maulid nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau berkata kepada putrnya: "Engkau lihat, di barat dan timur mengatakan bahwa tempat ini adalah wilayah yang paling banyak menghina nabi, namun aku belum pernah datang ke satu negara pun ketika turun di bandara disambut dengan bacaan maulid kecuali di Denmark ini".

Beliau berkata kepada putranya bahwa Allah Maha mampu memberikan hidayah kepada orang yang terjauh sekalipun jika Allah ingin memberikan hidayah. Oleh sebab itu budi pekerti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah hal yang sangat berharga. Beliau juga pernah berkunjung ke Jerman dan menyampaikan tausiah kepada suatu organisasi disana, dan didengar oleh salah seorang murid pendeta, dan dia sampaikan kepada pendeta bahwa guru mulia berbicara tentang kerukunan umat beragama, maka ditantanglah oleh ketua pendeta di kota itu untuk datang ke gereja menjelaskan Islam, maka beliau mendatangi gereja itu dan mohon izin untuk shalat sunnah di gereja itu, padahal sebagian besar pendapat seluruh madzhab mengharamkan shalat di gereja, sebagian mengatakan makruh dan sebgaian lagi mengatakan boleh jika gereja itu diharapakan akan berubah menjadi masjid. Kemudian beliau menyampaikan tausiah di depan para non muslim, setelah beliau selesai menyampaikan tausiah, kepala pendeta itu ditanya bagaimana pendapatnya tentang Islam, maka ia menjawab : "Aku membenci Islam, tetapi aku cinta orang ini", maka guru mulia berkata: "Jika engkau cinta padaku, sebentar lagi engkau akan cinta kepada Islam". Lalu ketika beliau ditanya mengapa shalat sunnah di gereja, beliau berkata: "Karena aku tau tempat itu akan akan berubah menjadi masjid dalam waktu yang dekat". Demikian agungnya tuntunan nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. 

Hadirin hadirat, kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah subhanahu wata'ala melimpahkan rahmat dan anugerah kepada kita, semoga Allah melimpahkan ketenangan, kesejukan, kekhusyuan, kemakmuran dunia dan akhirah untuk kita. Kita bermunajat dan mengingat setiap nafas kita yang telah lewat dalam dosa, kemana kita akan mengadukannya kalau bukan kepada samudera pengampunan Allah, kemana kita akan memohon penghapusannya kalau bukan dari Sang Maha Pemaaf, kemana kita akan mengadukan nafas kita yang masih tersisa di hari esok kalau bukan kepada Yang Maha melimpahkan segala keluhuran dan Maha menjauhkan dari segala musibah…

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Selanjutnya kita mohonkan doa bacaan maulid oleh fadhilah As Sayyid Al Walid Al Arif billah Al Habib Atthas bin Muhammad bin Salim bin Hafizh, dan sebelum doa kita meminta ijazah dari Al Habib Atthas, apa saja yang ingin beliau ijazahkan kepada kita dari doa-doa atau dzikir, kita menginginkan sanad yang bersambung dari guru-guru beliau sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau mengijazahkan dari sanad yang beliau terima dari ayah beliau As Syahid Al Habib Muhammad bin Salim bin Hafizh, dan juga Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Al Habib Umar bin Ahmad bin Sumaith, Al Habib Masyhur Al Haddad. Al Habib Ali bin Syihabuddin dan juga para guru beliau yang lainnya, sanad yang bersambung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berupa takwa kepada Allah, dan ijazah untuk berdzikir, serta belajar dan mengajarkan apa-apa yang kita terima kita ajarkan kepada orang lain dan mengamalkannya hingga lebih mudah kita memahami, lebih mudah kita mengajarkan dan lebih mudah kita mengamalkan dengan ikatan batin kita dengan para guru kita sampai kepada nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka katakan "Qabilna al ijaazah".

Selasa, 19 Oktober 2010

Waliyullah Adalah Para Shalihin

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wali - Wali Allah SWT


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ اللهَ قَالَ
: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ

( صحيح البخاري )

"Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku kumandangkan perang terhadapnya. Tidaklah seorang hamba mendekatiKu dengan sesuatu yang Aku cintai dari perbuatan yang Aku wajibkan padanya dan ia masih terus mendekatiKu dengan perbuatan-perbuatan sunnah hingga Aku mencintainya. Ketika Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, Aku menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memegang, Aku menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya. Tidaklah Aku ragu-ragu melakukan sesuatu seperti keraguanKu ketika hendak merenggut jiwa hambaKu yang beriman, dia membenci kematian sedang aku tak suka menyakitinya." ( Shahih Al Bukhari )

Tiadalah seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah menuju keridhaan Allah, menuju kasih sayang Allah yang beramal dengan hal-hal yang telah diwajibkan kepadanya seperti shalat wajib, puasa ramadhan, zakat, dan haji. ( Namun untuk saudari kita yang baru masuk Islam tidak dipaksakan untuk melakukan hal-hal yang fardhu di dalam syariah islamiyah kecuali semampunya saja, yang mampu dijalankan dan yang masih terasa berat jangan dilakukan, karena iman itu butuh waktu dalam mencapai kemapanan untuk mampu melaksanakan segala hal-hal yang fardhu ). Dan hamba itu tidak berhenti hanya mengamalkan hal-hal yang wajib saja, tetapi meneruskan juga dengan hal-hal yang sunnah untuk terus mendekat kepada Allah sampai Allah mencintainya, maka ia telah menjadi kekasih Allah karena ia mengamalkan hal-hal yang fardhu dan yang sunnah, amalan yang seperti apa? Tentunya yang diajarkan oleh sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, baik amalan yang fardhu atau pun yang sunnah. Kesimpulannya, ketika seseorang mengikuti ajaran sang nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dalam kehidupannya dan semampunya maka ia akan mencapai cinta Allah subhanahu wata'ala, dan tidaklah seseorang mencapai derajat orang yang dicintai Allah ( Wali Allah ) kecuali ia telah mengikuti tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliaulah masdar al awliyaa dan manba' al awliyaa ( sumber para wali ).

WaliAllah adalah jika seseorang Mukmin telah taat kepada Allah, selalu ingin berbuat yang luhur,selalu menghindari hal yang hina, maka apa-apa yang ia dengar menjadi rahmat Allah subhanahu wata'ala, seperti jika ia mendengar aib orang lain maka ia doakan orang itu, ia mendengar cacian dan umpatan dari orang lain maka ia doakan orang itu, semua yang ia dengar menjadi rahmat Allah subhanahu wata'ala. Semua hal yang ia lihat menjadi rahmatnya Allah subhanahu wata'ala, misalnya ia melihat orang berbuat dosa maka ia doakan agar ia diampuni dosanya oleh Allah dan diberi hidayah, matanya yang melihat membawa rahmat Allah subhanahu wata'ala, tangan dan kakinya pun demikian, hari-harinya pun demikian.

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ ، وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ
( المائدة : 55- 56 )

" Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang ". ( QS. Al Maidah : 55- 56 )

Allah subhanahu wata'ala memberi pemahaman kepada kita, siapakah yang seharusnya kita jadikan sebagai tempat meminta dan memohon pertolongan ?. Allah berfirman : " Sungguh yang melindungi kalian, yang menolong kalian dan yang bisa kalian mintai pertolongan adalah Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman ", tetapi siapakah orang-orang yang beriman itu ?, maka Allah subhanahu wata'ala perjelas bahwa orang yang beriman adalah mereka yang mendirikan shalat, mereka yang menunaikan zakat, dan mereka yang memperbanyak melakukan ruku' yaitu banyak melakukan shalat sunnah di siang hari dan malam harinya, mereka yang dimaksud adalah para shalihin. Maka firman Allah bahwa pelindung kalian ( manusia ) adalah Allah, RasulNya dan para shalihin. Maka Allah melanjutkan firmanNya : " Barangsiapa yang mengambil perlindungan dari Allah, dari RasulNya dan dari orang-orang yang beriman, maka sungguh tentara Allah lah yang pasti akan menang ".

Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :

يَذْهَبُ الصَّالِحُونَ الأَوَّلُ فَاْلأَوَّلُ وَيَبْقَى حُفَالَةٌ كَحُفَالَةِ الشَّعِيرِ أَوِ التَّمْرِ لاَ يُبَالِيهِمُ اللَّهُ بَالَةً
( صحيح البخاري )

“Orang-orang shalih telah pergi (wafat), satu per satu, sampai tidak tersisa seorangpun kecuali manusia-manusia yang buruk, ibarat sampah gandum atau ampas kurma yang Allah tidak lagi mempedulikan mereka sedikitpun." ( Shahih Al Bukhari )

Akan terus wafat para shalihin satu persatu meninggalkan bumi, sampai nanti tersisa orang-orang yang tidak lagi peduli dengan Allah, dan Allah pun tidak peduli dengan keadaan mereka. Maka semoga Allah menumbuhkan lagi generasi shalihin yang baru, Amin Allahumma Amiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Meraih Cinta Allah Swt

Assalamu'alaikum.

Rasulullah bersabda:

حَرَّمَ اللهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ

"Allah Swt mengharamkan api neraka untuk memakan bekas sujud”

Mereka yang pernah bersujud kepada Allah, bekas sujudnya akan tetap ada dan Allah mengharamkan api neraka untuk membakar anggota sujud, anggota sujud tidak bisa dibakar oleh api neraka, demikian riwayat Shahih Al Bukhari.

Maka jagalah shalat kita, karena itu adalah tanda kesetiaan kita kepada cintanya Allah Swt, itulah jawaban cinta kita kepada Allah Swt. Semakin engkau cinta kepada Allah Swt maka engkau akan semakin asyik dalam shalatmu, dan semakin cinta pula Allah Swt kepadamu.

Semoga dengan mendengar ucapan ini, aku dan kalian termuliakan di hari kiamat kelak dengan kelompok ahli sujud dan Allah Swt berkenan menurunkan ketenangan kepada kita semua.. Amiin ya Robbal alamin.

Wassalam.

Taqwa Mengatasi Kesulitan

Assalamu'alaikim.

Jika kita menemui permasalahan dan kesulitan dalam menjalani kehidupan ini maka perbanyaklah doa, perbanyaklah ibadah dan dzikir. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا ( الطلاق : 4 )

" Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. ( QS. A tThalaq : 4 )

Kita tidak diizinkan oleh Allah mendengar ayat ini, kecuali Allah telah menyiapkan kemudahan bagi kita untuk segala kesulitan kita dengan niat kita untuk ingin bertakwa kepada Allah subhanahu wata'ala, yang dengan itu semoga Allah membuka kemudahan dari segala kesulitan kita dengan keberkahan ayat itu. Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ( الطلاق : 2-3 )

“ Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. ( QS. A tThalaq : 2-3 )

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا ( الطلاق : 5 )

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya”. ( QS. A tThalaq: 5 )

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah limpahkan untuknya rizki yang luas dari sesuatu yang tidak ia bayangkan sebelumnya, dan Allah limpahkan kemudahan baginya, Allah menjadikan permasalahan yang sulit menjadi mudah, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah hapuskan dosa-dosanya dan Allah melipatgandakan pahalanya, Rabbi limphkanlah semua ini kepada kami Ya Allah... Amiin Allahumma amiin.

Wassalam.

Senin, 18 Oktober 2010

Pentingnya Sanad Guru

Assalamu'alaikum.

Sanad adalah silsilah atau rantai yang menyambungkan kita dengan yang sebelum kita, hubungan, sanad adalah hubungan kalau secara bahasa sanad adalah sesuatu yang terkait kepada sesuatu yang lain atau sesuatu yang bertumpu pada sesuatu yang lain, tapi didalam maknanya ini secara istilahi adalah bersambungnya ikatan bathin kita, bersambungnya ikatan perkenalan kita dengan orang lain, sebagian besar adalah guru-guru kita yaitu orang yang dijadikan guru sanadnya atau hadits, sanad hadits misalnya mengambil dari fulan, dari fulan, dari fulan itu salah satu contoh sanad dan sanad kita sanad keguruan dari guru saya, guru saya dari gurunya, dari gurunya, dari gurunya, sampai Rasul shallallahu 'alaihi wasallam atau dari saya bermadzhabkan syafi’i karena guru saya bermadzhab syafi’i, saya ikut guru saya, guru saya ikut guru nya mahdzabnya syafi’i terus sampai ke imam syafi’i itu sanad namanya. imam madzhab dari guru lebih berhak di panut dari pada melihat hanya dari buku atau dari internet saja, orang yang berguru tidak kepada guru tapi kepada buku saja maka ia tidak akan menemui kesalahannya karena buku tidak bisa menegur tapi kalau guru bisa menegur jika ia salah atau jika ia tak faham ia bisa bertanya, tapi kalau buku jika ia tak faham ia hanya terikat dengan pemahaman dirinya, maka oleh sebab itu jadi tidak boleh baca dari buku, tentunya boleh baca buku apa saja boleh, namun kita harus mempunyai satu guru yang kita bisa tanya jika kita mendapatkan masalah.

"Sanad adalah bagai rantai emas terkuat yg tak bisa diputus dunia dan akhirat, jika bergerak satu mata rantai maka bergerak seluruh mata rantai hingga ujungnya, yaitu Rasulullah saw," (Habib Munzir)

Allah subhanahu wata'ala memberikan anugrah kepada kita guru, guru adalah panutan yang layak kita panut dan kita muliakan, guru adalah ayah Ruh, sedangkan ayah kita adalah ayah Jasad, guru adalah pewaris para Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, selama guru itu berjalan di jalan yang benar dan dia memanut gurunya, Guru yang baik itu adalah guru yang berusaha mengamalkan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan banyak para murid yang tidak mengerti, perbuatan gurunya itu sebenarnya perbuatan sunnah Rasul yang tidak di ketahui karna ia tidak tau, maka itu dia bertanya pada gurunya “guru setau saya di hadits begini, kenapa guru begini?” oh begini ada Hadits lain, ini kenapa saya memilih ini” hal seperti itu penting, dan ikuti guru yang mengikuti gurunya, kalau sudah guru tidak mengikuti gurunya, maka hati-hati guru ini dapat guru dari mana? sedangkan gurunya dapat dari yang lain, siapa guru yang lain...?

Jangan-jangan gurunya Syaitan, diliat gurunya mengikuti gurunya, berarti dia bisa belajar kepada guru dari gurunya, gurunya siapalagi diatasnya lagi, oh Imam anu, Syekh anu, dari anu, besar sanad gurumu 3 saja cukup apalagi Sanadnya sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. sekarang banyak guru yang mengaku “saya bersambung kepada Rasulullah, tapi mengikuti gurunya tidak? Kalau dia tidak mengikuti gurunya maka tentunya kita juga berfikir, walaupun kau punya seribu sanad, kalau tidak mengikuti gurunya berarti siapa, sanadnya kemana..?

Hati-hati mengikuti guru, kalian itu kalau berguru itu seakan-akan sedang makanan untuk ruh kalian itu, kitakan kalau makan kita lihat apa yang kita makan, apakan makanan itu halal atau haram, apakah yang kita makanan ini racun apakan makanan yang bermanfaat, kalau jasad saja begitu, lebih-lebih ruh, di dalam mencari guru yang benar, guru yang baik mengikuti ahlusunah waljamaah, yang memang tidak berbeda dengan guru yang lain sama tuntunannya, baik orangnya yang mengamalkan amalan-amalan sunnah, dan walaupun tidak sempurna, tiada manusia yang sempurna, dia mengikuti gurunya, mencintai gurunya, di cintai gurunya, demikian gurunya juga orang mulia, gurunya lagi juga berguru pada gurunya.

Demikian,Kita Insya Allah sanad kita bersambung kepada Guru Mulia al Musnid Al alamah Al Habib Umar bin Hafidz, beliau ini tentunya sama sanatnya denagn para imam-imam besar, di Jakarta maupun di seluruh Indonesia, dari para Habaib, dan para Ulama, dan Para Khiyai, sanatnya bersambung kepada Syekh Tabbani, Al Habib Ali bin Muhammad Abdurrahman Al Habsyi kwitang, kepada Habib Salim bin Jindan, kepada Habib syekh Ali allatos, kepada Habib Umar bin Hud, Habib Salim alathos, pada Salafushalihin, banyak para-para ulama dan khiyai, yang sanadnya satu persatu bersambung dan bersambung kembali kepada satu sanad hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Ingat Nabiallah Musa As, yang Allah subhanahu wata'ala beri teguran, Nabi Musa berkata “adakah yang lebih alim dari engkau?” tidak ada “aku orang yang paling alim” Maka Allah menurunkan Jibril “ada orang yang lebih alim dari engkau wahai Musa” siapa tunjukan “ Khidir As” “dimana bisa kutemukan?” di pecahan antara dua laut, Maka Nabi Musa pun mencarinya, di dalam surat Al Kahfi, jumpa dengan Nabiallah Khidir, bagaimana adab seorang Rasul, Nabi Musa lebih tinggi derajatnya dari Nabi Khidir dihadapan Allah, karna Nabi Musa adalah Rasul, Nabi Khidir adalah Nabi, Nabi Musa lebih tinggi derajatnya namun karna ingin belajar ia berkata,
“bolehkah aku ikut engkau untuk mendapatkan ilmu yang telah Allah berikan padamu”,

ini ucapan seorang Rasulullah As, Nabi Khidir yang padahal derajatnya di bawahnya, di dalam kedekatan kepada Allah, namun Nabi Khidir mempunya ilmu-ilmu yang tidak di ketahui Nabi Musa, Nabi Musa ingin belajar
“bolehkah aku ikut denganmu tuk belajar ilmu-ilmu yang Allah berikan kepadamu”,

Maka Nabi Khidir as berkata : kau tidak akan bisa sampai ikut aku, kenapa karna beda jalannya, Nabiallah Khidir di jalan Makrifah, Nabiallah Musa dengan jalan syari’ah sebagai Rasul As, Namun kita lihat adab seorang Rasul, bahkan seorang Nabi ingin belajar kepada yang dibawah derajatnya.

Demikian indahnya, Juga Imam Ahmad bin Hambal alaihi Rahmatullah berkata 30 tahun aku mendo’a guruku itu, yaitu Al Imam Syafi’i, tiap malam selama 30 tahun mendoakan guruku, sehingga ia akhirnya sampai kepada kelompok Huffadhudduniya (orang-orang yang paling banyak hafalan haditsnya), di seluruh dunia ini diantaranya Imam Ahmad bin Hambal alaihi Rahmatullah, hadirin hadirat banyak contoh akan hal ini, banyak kemuliaan akan hal ini.

Demikian pula adab Al Imam Fakhrul wujud Abu Bakar Bin Salim alaihi rahmatullah, ketika dikatakan oleh gurunya bahwa “siapa itu Fakhrul wujud?, fakhrul wujud Abu bakar bin salim tidak menyamai seujung kukuku ini..!!, seperti ujung kukuku..!!” ini kata gurunya, maka sampai kabar kepada al Imam Fakhrul wujud Abu Bakar bin Salim, Abu Bakar bin Salim sujud sukur, lalu dia berkata, ditanya oleh murid muridnya : “koq sujud syukur Kau di hina oleh gurumu?, dikatakan kau seujung kukunya” dia berkata “aku bersyukur pada Allah, aku sudah seujung kuku guruku, itu kemuliaan besar bagiku” demikian adab dari Imam Fakhrul Wujud Abu Bakar Bin Salim alaihi Rahmatullah kepada gurunya, sehingga dia memuliakan oleh Allah subhanahu wata'ala, melebihi gurunya hingga Allah memuliakan dia hingga dia melebihi gurunya.

Kita semua masing-masing mempunyai guru, masing-masing memilih guru, di wilayah-wilayah kalian, namun hati-hati memilih guru, siapa gurunya apakah ia mengikuti gurunya, apakah gurunya Cuma Google atau yahoo.com hati-hati pada guru-guru yang seperti itu, akhirnya semuanya Bid’ah, semuanya syirik dan lain sebagainya, padahal Cuma nukil-nukil saja di internet, guru yang seperti itu tidak usah dijadikan guru, dijadikan teman saja, boleh nasehati dengan baik.

Kita Mohon Rahmatnya Allah subhanahu wata'ala dengan keberkahan Guru2 mulia kita , agar Allah subhanahu wata'ala melimpahkan Rahmatnya kepada kita dan semoga Allah swt selalu menguatkan kita dalam keluhuran dunia dan akhirat bersama guru guru kita hingga Rasul saw....

Amiin Allahumma Amiin.